Pages

Update

9 Desember 2009

Kamis, 10 Desember 2009

9 Desember 2009, yang diperingati sebagai hari anti korupsi sedunia, Makassar berwarna-warni oleh jas almamater mahasiswa Makassar dari berbagai universitas. Mereka tumpah ke jalan melakukan aksi demonstrasi, orasi, longmarch dan konvoi. Mereka yang turun ke jalan dengan berbagai alasan, namun satu hal yang pasti; mereka adalah Mahasiswa yang anti terhadap korupsi dan menginginkan perubahan. Setidaknya REFORMASI TOTAL bukanlah sebuah harapan yang kosong!!!

Hari ini adalah hari yang bersejarah dalam dunia pergerakan mahasiswa Makassar. Hari dimana mereka yang turun ke jalan mengukir sebuah sejarah bahwa ternyata Makassar juga mampu untuk mengawali sebuah revolusi. Mereka yang turun ke jalan dengan setumpuk harapan untuk mengubah potret buram pemerintahan, Mereka yang di tengah terik matahari Makassar yang rela mengorbankan waktu ujian final mereka demi sebuah sikap tegas, REFORMASI TOTAL!!! semoga ALLAH SWT membalas kebaikan mereka dengan melipatgandakan amalan mereka.

Dari selebaran kertas yang kudapatkan di bawah flyover tol Reformasi dari seorang teman yang mengenakan jas merah,berikut adalah kutipan yang bisa saya sajikan :

PERNYATAAN SIKAP
ALIANSI REFORMASI TOTAL

Jika kau bukan bagian dari penyelesaian maka kau adalah bagian dari permasalahan….

Bayangkan jika uang Negara sebesar 6,7 triliun rupiah dari hasil pajak yang dibebankan dari rakyat itu digunakan untuk kepentingan penguasa, sementara di lain pihak 40% dari penduduk Indonesia berusaha bernafas di tengah harga kebutuhan pokok yang membumbung tinggi agar dapurnya tetap mengepul bahkan untuk sehari saja!!!

Harapan bahwa di bawah rezim SBY – Boediono akan membawa pada kesejahteraan rakyat dan penegakan hukum yang adil bagi seluruh warga Negara pasca pemilu lalu hanyalah kesia-siaan belaka. Kasus Prita Mulyani yang mendapatkan hukuman dan denda hingga 240 juta rupiah hanya karena mengungkap kebobrokan pelayanan kesehatan di RS OMNI INTERNASIONAL. Kasus seorang nenek yang hanya mengambil 3 buah kakao yang jatuh di tanah, dimejahijaukan dan mendapatkan hukuman tahanan selama sebulan. Penggusuran tanah dan pengambilalihan secara paksa oleh PTPN (institusi pemerintah), disertai penembakan terhadap petani yang sawahnya dirampas seperti di Takalar dan Sumatera Selatan. Ditambah lagi penembakan yang dilakukan anggota POLRI yang menewaskan seorang sopir angkot di Jakarta. Hanyalah beberapa bukti betapa hukum dan keadilan di Negara ini tak pernah berpihak terhadap rakyat kecil. Barangkali nanti kalian, mereka dan kita akan menjadi korban kebobrokan hokum di negeri ini, jika tidak segera didesak untuk melakukan REFORMASI TOTAL bangsa ini.

Di lain pihak mereka yang terlibat kasus bail out dana century sebesar 6,7 triliun rupiah berusaha diendapkan dan tidak mendapatkan hukuman. Justru diberikan jabatan penting sebagai Wapres (Boediono) dan menteri keuangan (SRI MULYANI). Dapat dibayangkan betapa hancurnya Negara ini jika berada di tangan mereka. Data yang dilansir dari beberapa media memaparkan bahwa institusi pemerintahan, Presiden SBY dan orang-orang terdekatnya juga mendapat kucuran dana haram ini. Seperti berikut, KPU (Rp.200 Milyar), LSI (Rp.50 Milyar), FOX tim Kampanye SBY (Rp.200 Milyar), partai Demokrat (Rp.700 Milyar), Edi Baskoro anak SBY (Rp.500 Milyar), Hatta Radjasa menteri perekonomian (Rp.10 Milyar), Djoko Suyanto Menko POLHUKAM (Rp.10 Milyar), andi Mallarangeng, mentri pemuda dan olahraga, Rizal, dan Choel Mallarangeng bersaudara masing-masing mendapat (Rp.10 Milyar atau sebanyak Rp.30 Milyar), dan Hartati mendapatkan (Rp.100 Milyar). POLRI dan KEJAKSAAN AGUNG, Institusi hukum negri ini yang seharusnya menjadi penegak hukum ini yang seharusnya menjadi penegak hukum malah diam dan tidak berbuat apa-apa.

UNION BUSTING (pemberangus hak bersertifikat), deregulasi ketenagakerjaan yang melegakan outsourcing dan labor marketing fleksibilitas (pasar bebas tenaga kerja) semakin menyengsarakan kaum buruh, tak ada lagi yang bisa di harapkan dari institusi pemerintah saat ini.

Padahal selang beberapa bulan yang lalu di masa pemilu rezim Presiden SBY berjanji untuk melakukan pemberantasan korupsi. Kenyataannya justru di bawah rezim SBY – Boediono korupsi terus berlanjut dan menambah kebobrokan negeri ini. Kami telah muak pada janji-janji penguasa. Rezim SBY – Boediono yang anti rakyat miskin dan menjadi boneka imperialism ini harus segera di hentikan!!!

Berdasarkan uraian diatas, kami dari Aliansi Reformasi Total menyatakan :
1. Negara telah gagal
2. Reformasi Total Jawabannya

FSLK UNHAS, WALHI, BEM FBS UNM, Himapsi FE UNM, BEM UNIFA, FMN Makassar, UKPM UNHAS, KONTRA, UPPM UMI, IDENTITAS, BEM FMIPA UNM, GSBN-KASBI, SEGAR, ARMADA, IMHB, NITTRO, PRP MKS, ORANGE WATCH, TALAS UNISMUH, BEM HUKUM UMI, MAPALA UMI, ABM, KASSI-KASSI, UNIFA, KEMA FSD UNM, FSPBI, STP Takalar, KORPALA UNHAS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan Komentar Anda

 

Most Reading

Popular Posts