Pages

Update

Definisi Uang Polymer

Kamis, 20 Oktober 2011

Sebagai alat pembayaran, uang kertas telah dikenal sejak lama sekali. Diperkirakan uang kertas pertama dibuat sekitar abad ke 10 semasa pemerintahan Dinasti Song di China. Karena uang kertas merupakan benda yang bernilai ekonomis, maka sering kali dipalsukan. Karena itu fitur keamanan uang kertas selalu berkembang dan mengalami perbaikan dari masa ke masa. Uang kertas perdana memakai stempel sebagai fitur keamanan yang utama, disusul dengan penggunaan kertas berbahan khusus yang tidak mudah dibuat oleh pihak lain.

Sedikit demi sedikit fitur keamanan ditambah, mulai dari tanda air (watermark), kode pada nomor serinya, benang pengaman, tinta berpendar, cetak intaglio, dan sederet fitu-fitur lainnya. Tetapi dengan kemajuan teknologi, kemampuan para pemalsu juga meningkat sehingga fitur keamanan harus terus diperbaiki dan ditambah secara terus menerus.

Uang Polymer
Sebagai salah satu alternatif untuk meminimalkan pemalsuan, RBA (Reserve Bank of Australia) pada tahun 1988 mulai mempergunakan bahan polymer sebagai bahan dasar pengganti kertas. Selain sulit dipalsukan, bahan polymer memiliki banyak keuntungan yang tidak mungkin didapatkan pada bahan kertas. Antara lain adalah daya tahannya yang tinggi, uang polymer tahan terhadap kekerasan mekanik seperti sobekan, tahan karat, tahan air sehingga tidak berubah walaupun terkena banjir atau tercuci. Tidak heran walaupun biaya cetaknya 2 kali lipat lebih mahal dibandingkan uang kertas, tetapi usia uang polymer 4-5 kali lipat lebih lama.

Semua fitur keamanan yang terdapat pada uang kertas bisa diterapkan pada uang polymer, termasuk cetak intaglio, micro printing, watermark ataupun penggunaan benang pengaman. Selain itu uang polymer memiliki keistimewaan khusus yang tidak mungkin ditemukan pada uang kertas yaitu lubang atau jendela transparan serta hologram. Dengan banyaknya keistimewaan tersebut maka tidak heran saat ini sudah puluhan negara menggunakan uang polymer sebagai pengganti uang kertasnya.

Uang polymer pertama di dunia, dikeluarkan pada 27 Januari 1988 oleh Australia

Dengan banyaknya negara yang mempergunakan uang polymer maka timbul kolektor-kolektor baru yang khusus mengumpulkan uang polymer, bahkan saat ini katalog uang polymer pun sudah diperbaharui dan dicetak ulang sampai beberapa edisi. Katalog ini mutlak dimiliki oleh para pecinta uang polymer dan bisa dibeli di Ebay dengan harga sekitar S$20.

Berbagai contoh uang polymer
Mengumpulkan uang polymer memiliki keasyikan tersendiri, selain relatif masih mudah ditemukan, harganya juga tidak terlalu mahal. Hanya dengan beberapa puluh ribu rupiah saja kita sudah bisa memiliki uang polymer berbagai negara. Saat ini harga uang polymer bernominal tertinggi adalah Brunei 10.000 Ringgit yang dijual dikisaran US$11.000. Hanya beberapa gelintir kolektor yang memiliki uang ini dan kita sungguh beruntung bisa melihatnya.

Brunei 10000 Ringgit 2006, uang polymer pecahan terbesar sekaligus termahal

Uang polymer termahal berikutnya adalah Haiti yang berbahan dasar serat polyethylene dan dipatenkan oleh Du Pont dengan merek dagang Tyvek. Sayangnya tinta yang dipergunakan tidak kompatibel dengan bahan dasarnya sehingga uang ini cepat memudar dan tidak beredar lama. Saat ini Haiti tyvek merupakan primadona dan kunci dari seluruh uang polymer, setara dengan seri wayangnya uang Netherlands Indies. Selembar uang Haiti tyvek pecahan yang paling umum ditemukan (2 gourdes) berharga sekitar Rp.3 juta rupiah. Padahal pada masanya (1980an) uang ini hanya bernilai tidak lebih dari belasan ribu rupiah saja.

Haiti tyvek 2 gourdes

Para kolektor polymer tidak pernah kehabisan bahan koleksi karena setiap waktu ada saja pecahan-pecahan baru yang diterbitkan. Saat ini para kolektor sedang menunggu keluarnya edisi terbaru uang-uang polymer dari berbagai negara seperti Canada, Vanuatu, Swiss dan sebagainya. Disinilah letak perbedaannya, para kolektor polymer berburu uang yang baru diterbitkan (masih berlaku), sedangkan para kolektor uang kuno biasa berburu uang yang telah lama diterbitkan alias tidak berlaku lagi.

Variasi uang polymer
Jangan berpikir uang polymer hanya memiliki sedikit variasi. Sama seperti uang kertas, uang polymer juga memiliki berbagai variasi seperti :
  1. Perbedaan tanda tangan
  2. Perbedaan tahun penerbitan
  3. Prefiks awal atau akhir
  4. Nomor cantik
  5. Berbagai jenis specimen atau proof
  6. Misprint, miscut dan lain sebagainya
Mari kita lihat salah satu contoh Thailand 50 Bath 1997 (Pick 102) yang dikutip dari buku katalog World Polymer Banknotes 2nd edition karangan Peter Eu, Ben Chiew dan Stane Straus.

S berarti SPECIMEN, terdapat 4 variasi dan 3 diantaranya N/C (Not Confirmed)
R berarti Regular issu, terdapat 4 variasi tanda tangan (R1-R4)
Variasi R1 terdiri dari 2 first prefiks (0A dan 0B)
Z berarti replacement, terdiri dari 3 variasi dan dimulai dengan prefiks S
Angka paling kanan menyatakan harga dalam US$

Dengan variasi yang cukup banyak, para kolektor polymer terutama yang menyukai tantangan, tidak akan pernah kehabisan bahan. Karena itu apa lagi yang ditunggu? Mulailah sekarang juga mengumpulkan uang polymer agar tidak ketinggalan. Ingat pecinta uang polymer bukan cuma dari negara kita saja, tetapi berasal dari seluruh dunia. Artinya kita bersaing dengan para kolektor mancanegara untuk mendapatkan uang-uang polymer terbaru, sehingga harga akan cepat membumbung tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan Komentar Anda

 

Most Reading

Popular Posts