Sajak Kecil Tentang Cinta
Mencintai Angin Harus menjadi Siut
Mencintai Air Harus menjadi Ricik
Mencintai Gunung Harus menjadi Terjal
Mencintai Api Harus menjadi Jilat
Mencintai Cakrawala Harus menebas jarak
Mencintaimu menjelma aku
NOKTURNO
KUBIARKAN CAHAYA BINTANG MEMILIKIMU
KUBIARKAN ANGIN YANG PUCAT
DAN TAK HABIS-HABISNYA GELISAH…
TIBA-TIBA MENJELMA ISYARAT MEREBUTMU,
ENTAH KAPAN KAU BISA KUTANGKAP
KUBIARKAN CAHAYA BINTANG MEMILIKIMU
KUBIARKAN ANGIN YANG PUCAT
DAN TAK HABIS-HABISNYA GELISAH…
TIBA-TIBA MENJELMA ISYARAT MEREBUTMU,
ENTAH KAPAN KAU BISA KUTANGKAP
AKU INGIN
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu,
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu,
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu,
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu,
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan Komentar Anda