Gorontalo, 24 Desember 2014
Dalam diam, Sy menyimak...
Perihal aksi-aksi yg semakin hari semakin memanas dgn tujuan mencari-cari perhatian,simpati ataupun atensi...
Adapun kondisi-kondisi yg blm pantas disebut MASALAH tsb sy anggap sebagai rangkaian titik jenuh dalam bermasyarakat majemuk. Ketetapan dan ketepatan Hukum belum terpenuhi dgn pasti disebabkan ketegasan manusia-manusia yg ada dlm masyarakat majemuk tersebut belum padu dlm memandang objeknya.
Dalam kerancuan bahasa yg sy coba paparkan ini, sy masih memilah-milah kalimat yg tepat sekaligus sopan dlm mencari padanan kata BRENGSEK untuk segelintir oknum yg sy anggap pantas mendapatkan gelar tersebut kendati sy berusaha untuk keep calm and no offense agar tdk terkesan menjudge pihak-pihak yg sensitif dlm upaya menjaga suasana yg kondusif.
Kedewasaan dlm bermasyarakat majemuk belum tercapai seutuhnya.hal ini tercermin dari beberapa kesempatan curhat colongan para penerus yg dipaksakan untuk dijadikan pedoman tanpa disertai tindakan yg memadai untuk itu ataupun pemikiran salah kaprah yg ditelan bulat-bulat dgn tdk memperhatikan ketepatan timing waktu dan kondisi sehingga terkesan ada pressure dlm memahami sebuah keadaan.
Adapun isu-isu yg skrg coba digulirkan apabila dpt sy gambarkan sbg sebuah situasi Badai Salju yg menghapus keberadaan para Dinosaurus dan dikemudian hari memunculkan buaya-buaya kecil.yg menjadi poin bukan terletak pada badai saljunya melainkan pada reptil yg mencoba merestorasi peradaban yg tlah dibangun dinosaurus. Tetapi yg patut diperhatikan bahwasanya setiap peradaban memiliki umur dan alangkah baiknya apabila dpt disikapi dgn bijak.
Pada kesempatan ini sy coba klarifikasikan bahwasanya setiap aksi yg tlah terjadi bergulir tanpa disertai konfirmasi yg memadai.Secara diam-diam setiap gerak laju roda organisasi ini senantiasa berada dlm jangkauan kendati dipaksakan agar tetap berpijak pada garis meskipun saya sadar betul bahwasanya Kami sudah harus berada diluar lingkaran.
tetapi apapun kemasannya, aksi-aksi tersebut tlah berhasil mencuri perhatian.selamat.
Saya secara pribadi; NRA 003/MAHESA/PENDIRI/2007 memandang agenda Pembubaran Organisasi adalah sebagai sebuah tindakan yg lemah.apapun unsur yg melatarbelakangi ataupun mendalangi Agenda tsb sy pandang sbg gejala frustasiakut.sy tdk mencoba menghalangi ataupun mendukung Agenda tsb; akan tetapi dari tempat yg jauh ini sy mencibir dan berkata: kalian Payah.
Demikian, atas perhatian dan kesediaan waktunya untuk membaca tulisan tidak penting ini Saya haturkan terima kasih.
Surat Terbuka Untuk Pengecut dan Penggembira
Rabu, 24 Desember 2014
Label:
About MAHESA,
Kolom Curhat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan Komentar Anda