Sejarah Mahesa
Selasa, 13 Januari 2009
“Mahesa akhirnya memilih untuk menggunakan kalimat pencinta alam dengan harapan bisa memberikan kesejukan dan ketentraman bagi orang yang ada di sekitarnya didalam aktivitasnya sehari-hari sebagaimana yang dimaknakan dalam unsur kata cinta dan alam.”
MAHESA merupakan organisasi kepecintaalaman yang berada di Fakultas Ekonomi Reguler Sore UNHAS. MAHESA merupakan Akronim dari Mahasiswa Ekonomi Reguler Sore Pencinta Alam. Berawal dari segelas kopi panas yang disajikan di kantinnya kak sammy di kampus ekonomi baraya unhas, 3 maret 2007, terjadi dialog hangat seputaran kenikmatan dalam mengekspresikan diri dalam nuansa alam.
Adalah Bintang hidayat, Fajrul Iman Ibrahim, Asriadi, dan Apriansyah..akhirnya bersepakat untuk mengadakan perjalanan ke alam di akhir pekan. Karena persiapan yang terlalu mepet maka disepakatilah untuk memilih lokasi yang tidak terlalu jauh dari kota Makassar. Akhirnya pilihan pun ditentukan, Ta’deang Maros yang ditempuh hanya dalam kurang lebih 90 menit dari makassar.
Dalam suasana hening di kegelapan malam ta’deang..tercetuslah ide oleh Bintang Hidayat untuk membentuk kelompok penikmat alam yang dia namakan sebagai PALUNG. Namun, setelah bernegoisasi akhirnya teman-teman lebih memilih untuk membentuk organisasi yang pencinta alam yang lebih terstruktur dan sistematis. Bukan hanya sekedar melakukan perjalanan saja tapi diharapkan lebih dari itu, dapat memberikan khasanah berpikir yang baru dan dapat memberikan paradigma yang lebih fresh dari kondisi yang semula. Dan diharapkan juga organisasi ini kelak dapat mencetak kader-kader yang handal didalamnya. Alasannya simple saja, karena kita MAHASISWA dan kita Sadar bahwa Alam merupakan Tempat belajar yang sangat baik.
Sepulang dari ta’deang, untuk merampungkan persiapan membentuk organisasi baru tersebut serta melengkapi hal-hal yang dianggap penting, akhirnya diadakan dialog kecil-kecilan (masih di kantinnya Kak Sammy) dan dialog berakhir dengan kesepakatan untuk melakukan pendakian sekaligus membicarakan organisasi tersebut di puncak gunung Bawakaraeng. Suhardiman sultan dan hastomo hadir pula pada dialog tersebut.
Setelah persiapan yang matang akhirnya disepakati tanggal 20 Mei 2007 dirangkaikan dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional Yang jatuh tepat pada tanggal tersebut. Pada persiapan terakhir, ikut pula bergabung Muh.Hisyam, Armawan Abdullah serta Achmad Nasruddin untuk pendakian ke bawakaraeng.
Tanggal 20 mei 2007, Pukul 00.30 Wita, disepakatilah perubahan nama dari Palung menjadi MAHESA (Mahasiswa Ekonomi Reguler Sore Pencinta Alam) dan yang hadir pada waktu dan tempat tersebut dengan sendirinya menjadi pendiri dari MAHESA.
Dimulai dari puncak Gunung Bawakaraeng (2.830 Mdpl) pada tanggal 20 Mei 2007, Pukul 13.00 Wita, (Disepakati sebagai hari jadi MAHESA), oleh 9 orang pendiri Mahasiswa Ekonomi Program Reguler Sore UNHAS (Bintang Hidayat, Hastomo, Fajrul Iman Ibrahim , Apriansyah, Achmad Nasrudin, Asriadi, Muh.Hisyam, Suhardiman Sultan, dan Armawan Abdullah) yang disetujui oleh M.Arfan yang pada waktu itu menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas Ekonomi Reguler Sore UNHAS(yang di kemudian hari karena bersimpatik ikut bergabung dengan MAHESA dalam Angkatan I), kemudian disusul dengan deklarasi yang diadakan di Puncak Gunung Bulusaraung (1.200 mdpl) pada tanggal 09 September 2007. Dalam perjalanan kali ini ikut serta Arnan Maulana, Seorang Simpatisan (yang kemudian ditetapkan sebagai Simpatisan Pendiri). Pada periode pertama Bintang Hidayat ditetapkan sebagai ketua umum MAHESA Yang Pertama. dan memasuki periode yang kedua, Apriansyah terpilih melalui MUBES sebagai Ketua Umum MAHESA yang baru.
Simak Juga Di mahesa.or.id
Label:
About MAHESA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan Komentar Anda