Sebuah Laporan Pekan Raya Gorontalo 2015
Pekan Raya Gorontalo 2015 dalam Rangka Memperingati
Hari Patriotik ke 73, Memperingati 3 Tahun Kepemimpinan NKRI (Nyata Karya Rusli
– Idris), serta memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Gorontalo ke-14 yang
diselenggarakan pada tanggal 11 hingga 16 Februari 2015 telah terlaksana dengan
baik dan meriah.
Bertempat di Lapangan Taruna Kota Gorontalo dengan
mengambil tema “Bekerja Bersama Rakyat Membangun Desa dari Gorontalo Untuk
Kesejahteraan Rakyat” menghadirkan sejumlah Institusi maupun lembaga
setingkat Provinsi Gorontalo, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan
mengembangkan potensi-potensi lokal Provinsi Gorontalo serta membumikan
Program-program Pemerintah kepada Masyarakat Gorontalo demi mewujudkan
kesejahteraan masyarakat Gorontalo.
Tentu saja kesempatan yang baik ini tidaklah
disia-siakan begitu saja. Tidak lupa Perum Bulog turut serta memeriahkan Pekan
Raya Gorontalo ini. Dengan dimotori oleh Ibu Lusyiana Gobel selaku Kasubdivre
Gorontalo, semangat berkarya tersebut diejawantahkan dengan partisipasi Perum
Bulog dalam acara tersebut. Hal ini dapat diibaratkan sebagai salah satu
Peluang Emas untuk lebih membumikan Peranan Perum Bulog kepada masyarakat
Gorontalo. Tak dapat dipungkiri bahwasanya yang tertanam dalam benak masyarakat
adalah yakni Bulog dengan citra beras harus dapat dikikis sedikit demi sedikit
mengingat kehadiran Perum Bulog selaku lembaga Pangan di masa-masa yang akan
datang tidak hanya untuk mengakomodir Beras semata, namun juga diharapkan untuk
dapat mengakomodir bahan-bahan pangan yang lainnya. Hal itu tidak terlepas dari
tingkat Kepercayaan Masyarakat kepada Perum Bulog. Dan yang menjadi tantangan saat
ini adalah bagaimana cara untuk mempertahankan Kepercayaan Masyarakat kepada
Perum Bulog.
Tak dapat dipungkiri, selama setahun belakangan ini
Perum Bulog khususnya Perum Bulog Subdivre Gorontalo senantiasa diterpa oleh
isu-isu miring yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan
masyarakat. Namun berkat kerja keras, komunikasi yang persuasif, kekompakan tim
serta forum-forum dialog dan ajang sosialisasi sehingga isu-isu tersebut dapat
diredam sehingga tidak mempengaruhi performa dalam berkarya. Walaupun demikian usaha
itupun dianggap belum cukup memadai. Dibutuhkan suatu agenda yang
berkesinambungan untuk dapat lebih memikat Konsumen Utama Perum Bulog, yang dalam
hal ini dapat kita sebut sebagai Masyarakat.
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
mendapatkan penugasan Pelayanan Publik sekaligus sebagai badan yang berfungsi
Komersil, Mempertahankan kepercayaan masyarakat merupakan prioritas yang utama bagi
kami dalam berkarya. Perum Bulog Sebagai sebuah Perusahaan milik negara yang
bergerak mewujudkan kedaulatan pangan dituntut senantiasa konsisten dalam
setiap karyanya yang diharapkan tidak hanya menjangkau lapisan masyarakat yang
rentan kepada kemiskinan, tetapi juga diharapkan dapat menyentuh seluruh
lapisan masyarakat.
Syukur Alhamdulillah, turut berpartisipasinya Bulog pada
acara ini mendapat respon yang positif dari masyarakat yang hadir. Hal ini
dapat dibuktikan dengan tingginya animo masyarakat yang berkunjung di lokasi
yang telah disediakan Panitia untuk Perum Bulog. Melalui acara ini, kami
menyajikan informasi-informasi tentang program-program Perum Bulog. Seperti
halnya Program Raskin yang selama ini manfaatnya dianggap hanya diperuntukkan
untuk masyarakat menengah ke bawah, namun pada acara ini kami berkesempatan
untuk memaparkan bahwasanya Program Raskin bertujuan untuk mengamankan Pangan
serta mengendalikan harga sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat lebih
merasakan manfaatnya.
Komitmen Perum Bulog dalam memperbaiki mutu dan
kualitas merupakan bentuk dedikasi Perum Bulog kepada Masyarakat. Perum Bulog
senantiasa dituntut untuk memberikan nilai lebih dalam berkonstribusi kepada masyarakat.
oleh karena itu, kita dituntut pula untuk memiliki kemampuan dan juga kemauan
untuk mewujudkannya. Pada acara ini, Selain menyajikan informasi kami pun berkesempatan
untuk memasarkan komoditas andalan Perum Bulog yakni beras. Pembelian Kilo per
Kilo pun tetap kami layani, karena kami percaya setiap kilogram Beras yang kami
pasarkan pada kesempatan ini merupakan sarana Promosi yang efektif untuk
mengubah image Beras Bulog yang senantiasa lekat dengan stigma kualitas rendah.
Tidak lupa Kehadiran Gula pada daftar
komoditi yang disediakan Bulog pada kesempatan ini tidak hanya menjadi sekedar Pemanis semata melainkan turut menjadi
salah satu Daftar Belanjaan yang
dicari-cari oleh masyarakat.
Walaupun Salah satu Pabrik Gula di Gorontalo juga
hadir sebagai Kompetitor dengan harga yang lebih murah pada kesempatan ini,
akan tetapi dengan berbekal kesabaran dan sedikit teknik pemasaran menjadi
kunci laris manisnya Gula yang disediakan Bulog pada acara ini. Teknik
pemasaran yang kami maksud dalam hal ini adalah selain menawarkan dan pelayanan
yang ramah, kami pun memberikan Informasi-informasi yang berkenaan dengan
komoditi yang kami tawarkan.
Dari hasil diskusi dengan beberapa masyarakat yang
berkunjung, kami pun menemui beberapa fakta yang menarik. Diantaranya; “mengapa mereka lebih cenderung memilih
membeli Gula yang kami tawarkan dibandingkan dengan membeli di tempat yang
lain, padahal harga yang ditawarkan Kompetitor di Sebelah lebih murah?”dan oleh
mereka dijawabnya “ Timbangannya pas”.
Kalimat yang sederhana tersebut membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap
Perum Bulog belum luntur, sekiranya dapat kita apresiasi dengan lebih
meningkatkan pelayanan demi kepuasan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Memasarkan komoditas bukan
menjadi prioritas utama bagi kami melainkan bagaimana memberikan informasi
dalam rangka mempertahankan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Perum Bulog. Memberikan
pelayanan yang prima, memperbaiki mutu dan kualitas komoditas serta memberikan
Informasi-informasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat diharapkan bisa membangun
pola pikir masyarakat, mengubah stigma negatif masyarakat sehingga masyarakat
dapat lebih kritis dalam memberikan saran, masukan dan kritikan yang membangun
kepada kami. Dengan demikian sekiranya pengaduan yang salah sasaran akan dapat diminimalisir di masa yang akan datang.
Walhasil hingga malam penutupan, kami berhasil
memasarkan Beras Kualitas Medium sebanyak 458 Kg, Gula Jenis Impor sebanyak 434
Kg, dan Gula Jenis Lokal 409 Kg. Meskipun belum maksimal, sekiranya deretan
angka tersebut dapat dinilai sebagai sebuah usaha kecil yang menggambarkan
bagaimana promosi dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat sekaligus sebuah
ajang dalam rangka memperbaiki citra Bulog sehingga dapat tetap bertahan di
masa-masa yang akan datang.
Bagaimanapun
konstribusi Perum Bulog masih tetap dibutuhkan dalam mewujudkan Ketahanan
pangan Nasional yang mana Ketahanan Pangan sangat erat kaitannya dengan
kesejahteraan Rakyat, Hal ini menjadi modal utama terwujudnya kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.