Pages

Update

Teknik Perawatan Perangko

Sabtu, 01 Oktober 2011

Anda pasti sudah pernah mendengar tentang perangko. sebuah benda pos yang memiliki banyak bentuk dan variasi yang digunakan sebagai tanda pelunasan porto dan biaya pos. Sejak pertama kali ditemukan, perangko telah menjadi suatu penemuan yang proses komunikasi dunia. Namun berbagai gambar yang menarik pada sebuah perangko bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan mengenai berbagai kepentingan masyarakat, pesan moral, menggambarkan keindahan alam, dan juga menggambarkan sejarah. Sebelum perangko ada, biaya pengiriman surat masih dilakukan dengan membayar secara tunai. Namun dengan adanya perangko, setiap orang bisa mengirim surat dengan menggunakan perangko yang sesuai dengan biaya pengiriman surat.

Tidak hanya kegunaannya, bagi sebagian orang, perangko dijadikan hobi dengan cara mengoleksinya, atau filateli. Bagi kolektor perangko, filateli adalah sebuah hobi yang sangat menyenangkan. Perangko yang dikoleksi, juga memiliki nilainya sendiri-sendiri, dari yang tak ada nilainya hingga jumlah nilai yang amat tinggi. Apakah anda adalah seorang kolektor perangko? Ternyata setelah dikumpulkan, perangko juga butuh perawatan lho. Agar gambarnya tak pudar dan perangko tetap awet.

Perangko. Benda yang berfungsi sebagai ‘pengantar surat‘ ini diminati banyak kolektor. Selain bentuk dan gambarnya yang unik, perangko dari masing-masing negara pun berbeda variasinya.

Itulah mengapa banyak para kolektor yang rela berburu perangko kemana saja. Kadangkala perangko terbit dengan seri yang unik dan dalam jumlah terbatas. Tapi tahukah Anda bahwa perangko yang sudah dikumpulkan itu juga membutuhkan perawatan. Apalagi jika perangko bekas.

Perangko bekas membutuhkan lebih banyak perhatian dibanding perangko baru. Tapi keduanya sama-sama perlu Anda jaga jika menginginkan perangko panjang umur. berikut ini adalah tips-tips untuk menjaga agar perangko anda lebih awet.



  1. Untuk perangko baru sebaiknya diletakkan dalam album perangko khusus. Jika perangko masih dalam keadaan utuh (belum terpotong-potong dalam satu seri) lapisi perangko dengan plastik pembungkus dan letakkan dalam album.
  2. Untuk perangko bekas sediakan pula album perangko khusus. Ada perlunya Anda memisahkan letak perangko baru dan bekas.
  3. Sebelum menyusun perangko bekas dalam album, ada baiknya Anda melakukan hal ini. Rendam perangko dalam air diamkan hingga bagian belakang perangko yang biasanya tertempel kertas amplop terlepas. Setelah itu angkat perangko dari air dan letakkan di atas kertas koran. Agar perangko lebih cepat kering. Lakukan secara hati-hati karena dalam keadaan ini perangko mudah robek. Tapi ingat, bagian yang menempel pada kertas koran adalah bagian bawah. Hindari menempelkan bagian gambar perangko yang basah di atas kertas lainnya karena ini akan membuat gambar terkelupas. Untuk lebih baiknya gunakan pinset khusus saat melakukan proses ini.
  4. Sebelum menyimpan kembali perangko, pastikan ia dalam keadaan kering. Karena satu saja perangko yang basah dapat menyebarkan jamur pada semua perangko Anda.
  5. Yang terakhir, letakkan album perangko Anda di tempat yang kering dan terjaga. Misalnya dalam rak buku. Usahakan jangan sampai lembab. Karena perangko Anda yang tua itu akan mudah rusak dan tak indah lagi.

Selamat mencoba!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan Komentar Anda

 

Most Reading

Popular Posts