Pages

Update

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 65 Tahun

Senin, 16 Agustus 2010


Memaknai proklamasi tidak hanya menyemangati kemerdekaan dengan segala arti yang sebenar-benarnya merdeka. pernah suatu kali saya mendengar, Merdeka dalam berpikir, berpendapat dan bertindak!
apakah masih sinkron dengan suasana sekarang?
pertanyaan yang sangat klise dan membosankan, karena daripada membebankan ini pada 230 juta orang di luar sana kenapa tidak mulai tanya pada diri sendiri dulu apakah kamu sebagai manusia sudah menjadi manusia yang merdeka?
manusia yang bebas untuk menentukan jalan hidupnya sendiri tanpa ada tekanan dari pihak luar?
manusia yang bebas untuk memeluk agama dan kepercayaan sesuai dengan keyakinan dan pengalaman batin yang didapat bukan karena faktor lingkungan atau keturunan?
manusia yang bebas mencari ilmu dan wawasan yang kita inginkan bukan yang telah diatur oleh kurikulum dan badan pendidikan lain?
manusia yang bebas untuk menjadi dan menjalani profesi yang sesuai dengan kata hati kita bukan karena paksaan lingkungan atau dorongan ekonomi semata?
manusia yang bebas untuk berteman atau bergaul dengan siapapun tanpa adanya batasan-batasan sempit yang menyekat kita?
manusia yang bebas dalam memandang semuanya dari sudut pandang yang berbeda-beda?

sudahkah tiap individu Indonesia menjadi seperti demikian? Saya rasa tidak, kita masih takut dan sulit untuk memerdekakan diri kita sendiri.

2 komentar

  1. Kalau kita lapar itu biasa
    Kalau kita malu itu juga biasa
    Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

    Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
    Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

    Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.

    Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.

    Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
    Ganjang... Malaysia
    Ganjang... Malaysia
    Bulatkan tekad
    Semangat kita badja
    Peluru kita banjak
    Njawa kita banjak
    Bila perlu satoe-satoe!

    Soekarno.

    BalasHapus

Masukkan Komentar Anda

 

Most Reading

Popular Posts