Pages

Update

Saya Kembali

Sabtu, 21 Juli 2012

Salam... 

Setelah sekian lama karena kesibukan serta beberapa perjalanan, akhirnya saya bisa kembali lagi menulis di blog ini.ada banyak hal yang sebenarnya bisa saya bagi melalui tulisan ini, namun karena beberapa keterbatasan pula sehingga akhirnya seperti terlewatkan begitu saja. Seperti terprovokasi oleh sebuah filsafat kuno : “menulislah, maka kau akan menjadi ABADI melalui tulisanmu”.Saya mencoba untuk merangkumnya dan berharap itu tidak mengurangi esensi keisengan saya untuk berbagi cerita saat ini. 

Ada banyak peristiwa besar yang terjadi dalam hidupku beberapa bulan belakangan ini. Saya pun mengakui bahwa itu telah membawa beberapa perubahan dalam hidupku. Salah satu dan yang paling utama adalah akhirnya saya bisa membuktikan diri bahwa walaupun saya ini sampah, saya bisa memberikan kesempatan bagiku untuk sekedar memberikan pemahaman kepada banyak orang bahwa Sampah jenis apapun bisa untuk di daur ulang asalkan diberikan kesempatan.

Pohon Natal Abadi Manado
 Saya pernah menerima sebuah komentar di kolom Facebookku sesaat setelah saya resmi menyandang gelar Sarjana, “Selamat atas kelulusan, Saudara..semoga tidak menjadi seonggok Sampah.” WTF, padahal saat itu saya sementara larut dalam suasana kegembiraan, sekiranya predikat Sampah itu bukanlah sebuah hal yang enak untuk didengar. Tetapi begitulah saya menerima itu sebagai sebuah tantangan atau lebih tepatnya lagi sebagai sebuah bentuk penghinaan. Berkembang sebuah pahaman dalam lingkup hidupku yang kecil ini bahwasanya ketika anda lulus dari sebuah Universitas dan telah resmi menyandang gelar Sarjana, semua pencapaian itu bukanlah apa-apa tanpa sebuah hasil pencapaian yang paling utama yaitu Bekerja dalam Jajaran Pemerintahan ataukah di Sebuah Perusahaan yang Bonafit!!! Tentu saja hal itu berbeda dengan pandanganku selama ini tentang kebebasan berekspresi dalam berbagai hal dan senantiasa menolak pandangan general itu dalam berbagai kesempatan. Namun, seperti sebuah pandangan yang universal, bahwasanya Kebenaran adalah milik para mayoritas. Dibelakang hari barulah saya pahami, arti Mayoritas dalam ruang hidupku yang kecil ini tidaklah mewakili sebuah kebenaran yang benar-benar Universal. 

Tugu Nani Wartabone Gorontalo
Saya akhirnya mengerti, ruang hidupku ini memang teramat kecil dan sempit. Seperti halnya saya sedang menatap langit melalui sebuah sedotan minuman dan itulah yang saya yakini sebagai Hidup. Mendengar pandangan-pandangan orang lain menggunakan sebuah sedotan minuman, saya seperti seorang Hobbit dalam sekumpulan Orc dalam Film The Lord Of The Ring

Saya bukannya tak berusaha untuk menolak, namun saya seperti mengalami Desperado. saya selalu menggambarkan realitas dengan melakukan serangkaian pembenaran, apologi, menyalahkan dan menyudutkan pandangan itu tetapi pada akhirnya saya mengakui bahwa sebenarnya saya kalah, saya dikalahkan oleh semua pandangan itu. 

Dalam banyak kesempatan waktu saya berusaha dan pada akhirnya dalam hitungan yang ke-98, akhirnya saya menemukan sebuah titik terang. Saya menerima sebuah pengumuman yang didalamnya Namaku tercantum sebagai salah seorang yang Lulus dan melalui kesempatan itu, sebagai seorang manusia baru Akhirnya perjalanan hidupku yang sebenarnya pun telah dimulai. Lulus sebagai salah seorang yang berhak telah membawa dua makna baru dalam hidupku ini. Makna pertama itu adalah sebagai sebuah pembuktian bahwasanya Saya bisa membuka mataku atas hal-hal yang baru, membuka mataku dalam ruang hidupku yang kecil, segera saya membuang sedotan minuman ini dan membuktikan bahwa dunia ini Luas. Melalui kesempatan itu, saya melakukan serangkaian perjalanan dan memetik hikmah sembari terus belajar, mendengar, mengamati, menganalisa, melakukan itu sendiri dan saya bisa dan berhak untuk pengalaman itu. Serangkaian daerah baru yang belum pernah sedikitpun terlintas dalam pikiran bahwa saya akan menjejakkan kakiku disana, saya sentuh dan mengambil serangkaian hikmah dan pengalaman dari sana. Ternyata dunia ini memang benar-benar Luas!!! 

Mercusuar Tahuna
Beragam daerah dengan beragam kebudayaan yang asing dalam kepala saya dan saya pun secara sadar harus bersentuhan dengan semua itu. Saya berpikir inilah waktu yang tepat bagi saya untuk mengaplikasikan pengetahuanku saat masih aktif dalam kegiatan yang bersentuhan dengan alam. Adaptasi dan Survival, sebuah pengetahuan dasar yang apabila tidak dimiliki oleh seorang yang bergerak dalam kegiatan pencinta alam, maka merugilah dia seumur hidupnya. Bukankah semua hal yang kita pelajari tiada lain adalah sebagai bekal untuk kita aplikasikan kelak?? Apabila anda setuju, maka belajarlah. 

Makna kedua yang saya tangkap melalui kesempatan ini adalah saya bisa membuktikan bahwasanya jikalau pun saya akhirnya mengalah dalam perdebatan pandangan tentang Sampah, saya ini bukan Sampah dan akhirnya jikalau pun anda masih mengganggap saya ini seonggok sampah, saya pun telah membuktikan bahwa seonggok sampah pun bisa untuk di daur ulang. Bukankah kehidupan yang sebenarnya adalah tentang bagaimana memaknai hidup dengan memberikan manfaat kepada hidup-hidup yang lain??saya mengamini bahwa tak seorang pun dari kita yang tega untuk menolak idiom tersebut. 

Tulisan ini saya buat bukan untuk mengeksploitasi apapun, tidak untuk mencederai pahaman ataupun keyakinan siapa pun, tidak bermaksud pula untuk membagikan hipokrisi. Namun saya berharap melalui tulisan ini, anda yang membaca tulisan ini bisa untuk membuktikan diri anda sendiri menjadi seperti apapun yang anda mau terlepas dari keinginan general yang seolah menjadi keinginan universal tentang hidup anda sendiri. Percayalah, apapun anda..itu adalah hidup anda sendiri, semoga hidup anda bisa bermanfaat untuk hidup-hidup yang lain. Selamat berpuasa bagi anda yang menunaikan, semoga kita semua bisa menjadi diri kita sendiri dalam menyikapi hidup. 

Salam… 
20 Juli 2012 
Kab.Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara 
Simak pula tulisan ini pada www.mahesa.or.id

10 Kerajaan Terbesar dalam Sejarah Peradaban Dunia

Selasa, 10 Juli 2012

Suatu kerajaan memperbesar pengaruhnya dengan memperluas wilayahnya. Keadidayaan suatu kerajaan dilihat dari luas wilayah, banyaknya penduduk, ekonomi, berapa lama suatu kerajaan itu berdiri dan juga banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti pemerintahannya dan undang-undangya, ataupun juga kebahagiaan penduduknya. Berikut adalah 10 kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah:

10. Kerajaan Akkadia (2300 SM–2200 SM)

Kerajaan Akkadia berpusat di kota Akkad (Irak Kuno). Bangsa Akkadia nenek moyang bangsa-bangsa Babilonia dan Assyria. Kerajaan ini berada pada puncak kejayaannya pada abad ke 24 dan 22 sebelum Masehi. Ini dianggap sebagai kerajaan pertama yang ada di bumi. Luas wilayahnya mencapai 0. 8 juta Km persegi.

9. Kerajaan Persia (550 SM–330 SM)

Kerajaan Persia, Iran Kuno, adalah perkembangan dari kerajaan Median, mengatur sebagian besar wilayah arab dan sekitarnya. Median dan Persia juga dikenal sebagai kerajaan Medo-Persia adalah gabungan dari kerajaan-kerajaan sebelum masanya. Dibangun oleh Sirus Yang Agung dan menguasai beberapa benua yaitu Asia, Eropa dan Afrika.

Pada masa puncaknya, kerajaan ini meliputi wilayah Iran, Afganistan, Pakistan, beberapa bagian Asia tengah, Asia Kecil, Thrace (Eropa Tenggara-Balkan), dan Makedonia, sebagian besar wilayah sekitar Laut Hitam, Irak, Arab Utara, Yordania, Palestina, Israel, Lebanon, Syria, Mesir Kuno sampai ke Libya. Dalam sejarah bangsa Barat, kerajaan ini tercatat sebagai musuh dari kerajaan Yunani dalam Perang Greco-Persia, sebagai antisipasi dari budak termasuk di antaranya bangsa yahudi sebagai tahanan bangsa Babilonia dan kemauan untuk penggunaan bahasa yang sama dalam wilayah ini.

Kerajaan Persia ini kemudian diserang oleh Aleksander III dari Makedonia dan sesudah itu kerajaan inipun(Makedonia) runtuh dan tercerai-berai pada 330 SM menjadi Kerajaan Ptolemaic (Mesir) and Kerajaan Seleucid. Kerajaan ini adalah kerajaan terbesr dalam sejarah. Pada masa puncak kejayaannya, wilayahnya melampaui 8. 000. 000 km persegi.

8. Kekaisaran Romawi (27 SM– 476/1453 M)

Tipe pemerintahan kerajaan ini adalah aristokastik dan wilayahnya meliputi Eropa dan Sekitar Mediterania. Kerajaan ini lemah setelah diterpa perang sipil. Beberapa peristiwa perubahan sistem pemerintahan dari Republik ke Kerajaan ditandai dari terpilihnya Julius caesar sebagai diktator yang berkuasa pada 44 SM, dan Perang Actium (2 September 31 SM). Perluasan wilayah Romawi bermula ketika sistem pemerintahanya berbentuk republik, dan mencapai puncak kejayaannya sewaktu berbentuk kekaisaran, tepatnya Kaisar Trajan. Luas wilayahnya pada waktu itu adalah 6. 500. 000 km persegi. Karena kerajaan ini berlangsung sangat lama, pengaruhnya dalam bahasa, agama, arsitektur, filosofi, hukum dan sistem pemerintahanya tetap ada sampai sekarang.

7. Kekalifahan Ummayah (661 M – 750 M)

Sistem Kekalifahan adalah suatu bentuk pemerintahan Islam sebagai bentuk kesatuan politik dan kepemimpinan Muslim di seluruh dunia. Kalifah adalah pemimpin muslim setelah Nabi Muhammad. Kekalifahan Ummayah adalah kalifah kedua dari 4 kalifah dan diatur oleh dinasti Ummayah. Nama ini diambil dari Umayya ibn Abd Shams, moyang dari Kalifah Ummayah yang pertama. Meskipun keluarga Ummayah berasal dari Mekah, mereka memilih Damaskus sebagai ibukotanya. Kekalifahan Ummayah ini adalah bangsa Arab-Islam terbesar dalam sejarah. Luas wilayahnya mencapai 5. 000. 000 km2.

6. Dinasti Qing (1890–1912)

Dinasti Qing adalah dinasti terakhir di China. Bermula dari Dinasti Ming dan berlanjut dalam bentuk Republik Rakyat China. Dinasti ini dibentuk oleh klan Manchuria Aisin Gioro (sekarang timur laut china). Berawal dari tahun 1644 dan memperluas wilayahnya di sekitar china membentuk Kekaisaran Qing yang Agung. Dinasti ini menyatukan china pada 1683. Dinasti Qing kemudian jatuh setelah Revolusi Xinhai, ketika Empress Dowager Longyu melepaskan tahtanya sebagai kaisar, Puyi pada 12 februari 1912. Wilayahnya mencapai 14. 700. 000 km2.

5. Kekaisaran Rusia (1721–1917)

Kekaisaran ini berawal dari 1721 dan berakhir pada Revolusi Rusia 1917. Kekaisaran ini adalah kelanjutan dari Tsar Rusia dan menjadi Uni Soviet. Pada 1866, kekaisaran ini memperluas wilayahnya dari Eropa timur ke Asia dan Afrika Utara. Pada awal abad 19, Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya mencakup Benua Artika di utara sampai Laut Hitam di selatan, Laut Baltik di barat sampai ke Samudra Pasifik di sebelah timur.

4. Kekaisaran Mongolia (1206–1368)

Kekaisaran Mongolia berawal dari abad 13 sampai abad 14. Wilayahnya membentang dari Eropa timur ke Asia. Kekaisaran ini adalah gabungan dari bangsa Mongol dan Turki setelah Genghis Khan diproklamirkan sebagai pemimpinnya pada 1206. Pada masa puncak kejayaanya, wilayahnya membentang dari Sungai Danube di Eropa sampai ke laut jepang. dan dari Benua Artika sampai ke Kamboja. Luas wilayahnya mencapai 24. 000. 000 km2. Pada 1294, kekaisaran mongol pecah menjadi 4 bagian.

3. Kerajaan Mogul (1526–1858)

Kerajaan Mogul adalah kerajaan Islam yang mengatur sebagian besar wilayah India dan berawal pada 1526. Kerajaan ini mengatur sebagian besar Asia Selatan pada akhir abad 17 dan awal abad 18 dan berakhir pada pertengahan abad 19. Kerajaan Mogul adalah keturunan dari Timurid dari Turkistan pada tahun 1700 an, kerajaan ini mencakup seluruh daratan India. Wilayahnya pada waktu itu 4. 000. 000 km2. Kerajaan ini bermula dari kepemimpinan Jalaluddin Mohammad Akbar atau Akbar yang Agung dan berakhir pada 1707 setelah kematian Kaisar Aurangzeb meskipun masih berlangsung sampai 150 tahun kemudian.

2. Kerajaan Inggris

Kerajaan inggris terdiri dari domini, koloni, protektorat dan mandat dan semua wilayah yang diatur oleh kerajaan Inggris. Sampai tahun 1922 Kerajaan Inggris memiliki 450 juta jiwa dan itu merupakan 1/4 penduduk dunia waktu itu. Wilayahnya seluas 33. 700. 000 km2. dan mempunyai kekuatan militer paling besar dalam sejarah.

1. Kekaisaran Ottoman (Turki 1299–1923)

Adalah kerajaan Islam yang berlangsung dari 1 November 1299 sampai 24 Juli 1924. Pada masa kejayaannya, kekaisaran ini meliputi 3 benua, mengatur sebagian besar Asia Barat, Timur dan Tenggara Eropa, daerah pegunungan Kaukasus dan Afrika Utara. Kekaisaran ini berlangsung paling lama yaitu selama 7 abad. Mereka juga toleran terhadap umat Kristen dan Yahudi.

Kapan Nomor Punggung Pemain Sepakbola Mulai Digunakan

Sabtu, 07 Juli 2012

Jawabannya, di tanggal 25 Agustus 1928, Arsenal dan Chelsea menorehkan nomor punggung di baju mereka saat bertanding melawan The Wednesday (kemudian jadi Sheffield Wednesday) serta Swansea Town di hari yang sama.

Setelah beberapa kali eksperimen – tentu ada pihak kontra yang beranggapan nomor punggung bisa merusak warna kostum – maka Inggris memutuskan memberlakukan nomor punggung sebagai bentuk permanen dari kostum pesepakbola. Awalnya, sebelas pemain starting memakai pakaian bernomor punggung yang dirunut dari angka 1 hingga 11, dan seorang pemain dapat menggunakan nomor punggung berbeda dalam satu musim.
Walau tak ada aturan pasti yang menentukan nomor punggung mewakili posisi tertentu di lapangan, secara de facto sebuah standar telah muncul dan dipakai sebagian besar tim sepakbola, dengan beberapa pengecualian.

Secara umum para penjaga gawang memakai nomor punggung 1. Kesepakatan tak tertulis ini nyaris diterima secara universal. Bek atau pemain belakang mengunakan nomor 2 dan 6. Para gelandang kebanyakan memakai nomor 4, 6, 7, 8, 10, serta 11 (nomor 11 dan 7 secara tipikal digunakan para pemain sayap kiri dan kanan). Sementara para striker suka menggunakan nomor 9 dan 10, dan kadang walau kurang populer nomor 7, 8, serta 11.

Tatkala sistem pergantian pemain diperkenalkan dalam sepakbola di tahun 1965, pemain cadangan mengambil nomor punggung 12; saat pemain pengganti kedua diperkenankan, mereka mengenakan nomor 14. Yap, para pemain kala itu masih gentar memakai nomor 13 karena masih percaya takhyul angka tersebut bisa mendatangkan sial.

Pemakaian nomor punggung yang ditetapkan secara pasti pada tiap pemain dalam sebuah skuad diperkenalkan pada Piala Dunia 1954. Setiap pemain dari masing-masing negara yang masuk daftar 22 pemain memakai nomor punggung tertentu dan sama sepanjang turnamen berlangsung. Hasilnya, nomor punggung 12 hingga 22 bisa diberikan pemain lainnya di dalam skuad, tanpa perlu memperhatikan posisi pemain bersangkutan di lapangan.

So, ini berarti sebuah tim dapat memasukkan pemain sebagai starter tanpa perlu mengutamakan pemain bernomor punggung 1 hingga 11. Meski nomor punggung 1 sampai 11 cenderung diberikan pada para pemain dalam lingkup line-up inti, fakta di lapangan tak mesti harus begitu dengan berbagai macam alasan. Contoh paling beken adalah Johan Cruyff yang bersikeras menggunakan nomor 14.

Sesuai Alphabet Timnas Argentina melakukan kiat penomoran saat Piala Dunia 1978 dan 1982 dengan cara berbeda, yakni mengurutkan sesuai nama sang pemain secara alphabet. Hasilnya, para pemain di bangku cadangan (bukan kiper) dapat menggunakan nomor punggung 1. Belakangan dalam sebuah regulasi turnamen ditetapkan bahwa nomor punggung 1 mesti diberikan pada kiper.

Badan sepakbola di Eropa yang pertama kali memperkenalkan sistem nomor punggung dalam sebuah pertandingan di liga adalah FA Inggris, yang mana sosialisasi nomor punggung (dan nama pemain bersangkutan dicetak di atas nomor) dilakukan pada final Piala Liga Inggris 1993 antara Arsenal versus Sheffield Wednesday.

Belakangan hal ini menjadi standar di FA Premier League di musim berikutnya, lalu kebanyakan liga-liga top di Eropa baru mengadopsi sistem ini lima tahun kemudian. Kini para pemain bebas mengenakan nomor punggung berapapun (sepanjang itu menjadi representasi ciri khas sang pemain di dalam skuad) antara 1 sampai 99. Tahun 2003, kiper FC Porto Vitor Baia menjadi pemain pertama yang memakai nomor punggung 99 dalam final Liga Champion UEFA. Bahkan Hicham Zerouali diijinkan memakai nomor punggung 0 saat membela klub Aberdeen FC di Liga Premier Skotlandia. Tak heran para fans memberi julukan pada Hicham sebagai “Zero.”

Para pemain bola secara umum tidak diperkenankan mengubah nomor punggung mereka sepanjang musim. Seorang pemain baru dapat mengubah nomor punggungnya jika ia pindah ke klub lain di pertengahan musim, lalu klub barunya memberikan nomor anyar yang berbeda. Para pesepakbola boleh saja mengubah nomor punggungnya di musim berikut – pindah dari nomor besar menjadi nomor kecil antara 1 sampai 11 mungkin dengan melihat indikasi bahwa klub berpikir sang pemain pantas diturunkan secara regular di musim berikutnya.

Tipikal pemberian nomor punggung di atas berawal saat formasi 5-3-2 digunakan. Dengan ketentuan tak tertulis pemberian nomor dimulai dari belakang ke depan, serta dari kanan ke kiri:

1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Kiri, 4. Bek Sayap Kanan, 5. Bek Tengah, 6. Bek Sayap Kiri, 7. Sayap Kanan, 8. Kanan Dalam, 9. Penyerang Tengah, 10. Kiri Dalam, 11. Sayap Kiri.
Nah pola yang mirip bisa ditemukan dalam nomor punggung para pemain timnas Swedia:
1. Kiper, 2. Bek Kanan, 3. Bek Tengah Kanan, 4. Bek Tengah Kiri, 5. Bek Kiri, 6. Gelandang Bertahan, 7. Gelandang Kanan, 8. Gelandang Tengah, 9. Gelandang Kiri, 10. Striker, 11. Striker

Dalam perkembangannya nomor punggung kostum berkembang menjadi sesuatu yang penting bagi sebuah klub atau timnas. Hal ini biasanya terjadi karena nomor punggung itu digunakan pemain hebat, dan merupakan suatu kehormatan besar jika diperkenankan memakai nomor punggung yang sama. Sebuah contoh menyolok adalah nomor punggung 7 di Manchester United. Nomor punggung dipakai para pemain hebat di eranya masing-masing seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, Cristiano Ronaldo dan kini Michael Owen.

Secara umum dalam sejarah, dahulu para pesepakbola diwajibkan mengenakan nomor punggung mulai dari 1 sampai 22 yang dipakai urut berdasarkan dari pemain inti hingga ke pemain cadangan. Namun, seiring dengan perkembangan dan diberlakukannya aturan-aturan resmi tertulis dari delegasi sepakbola dunia, maka nomor-nomor punggung sekarang sudah dibebaskan dipilih sesuka hati oleh para pesepakbola mulai dari 1 sampai 99.

Lalu bagaimana jika ada nomor punggung yang dikenakan pesepakbola sampai melebihi angka 99 alias tiga digit? Pemandangan aneh dan sangat jarang tentunya kita jumpai di dunia persepakbolaan.

Belakangan bisa kita lihat di ajang kualifikasi Paiala Asia 2011. Adalah Dario Vidosic (nomor 101), Thomas Michael Oar (nomor 121) dan Matthew Allan Kemp (nomor 118) yang mengenakan jersey dengan nomor tiga digit angka. Para punggawa Australia ini mendapati sorotan khusus terutama di forum-forum sepakbola dan blog perihal nomor seragam yang dipakainya kala bermain di lapangan hijau. Dan salah satu dari mereka yaitu Thomas Michael Oar yang justru didapati mengenakan jersey tersebut saat menghadapi timnas Merah Putih yang pada saat itu tumbang 1-0 (03/03).

Jauh berbeda dari rekan-rekan lain setimnya yang mengenakan nomor punggung pada umumnya (1 sampai 99). Tak banyak pesepakbola yang punya inisiatif memakai nomor sampai tiga digit.

Bukan tidak beralasan kenapa mereka mengenakan nomor punggung tersebut. Konfederasi sepakbola Asia memperbolehkan skuad timnas yang berlaga di pentas kualifikasi piala asia 2011 memakai seragam nomor berapa saja sekalipun melebihi angka 100. yang penting tetap memakai nomor yang sama selama berjalannya kompetisi. Hasilnya, sebagian anak-anak besutan Peter Verbeek ada yang memilih mengenakan nomor sampai tiga angka.

Sebetulnya ini bukan kali pertama dalam sejarah yang mencuat di publik, sebelumnya juga ada banyak nama-nama yang menomori jersey mereka dengan nomor tiga digit.

Tahun 1996, Jessus Arellano mengenakan nomor 400 saat bermain untuk CF Monterrey dalam rangka memperingati 400 tahunan kota Monterrey, Meksiko. Masih dengan nomor yang sama, penjaga gawang dari salah satu klub Brasil, EC Goias, Harlei juga memakainya untuk pertandingan ke-400 nya bersama klub tersebut. Sama halnya dengan kiper dari klub Brasil lainnya, Santos FC, Fabio Costa dengan seragam bernomor 200 yang ia kenakan dalam bentuk aksi kebanggaannya melakoni partai ke-200 nya. Andreas Herzog mencatatkan dirinya sebagai pemegang rekor terbanyak caps International bersama timnas Australia dengan mengantongi 100 caps lantas mengapresiasikannya dengan mengenakan nomor punggung 100. Ada lagi penyerang Uruguay, Ruben Sosa yang memakai nomor 100 guna memperingati ulang tahun klubnya, Club Nacional de Football, 14 Mei 1999.

Dan inilah nomor punggung paling besar yang pernah ada dalam sepanjang sejarah sepakbola profesional yang dicatatkan oleh kiper Sao Paolo dan timnas Brasil, Rogerio Ceni dengan nomor 618. Nomor tersebut terpampang di punggungnya dalam perayaan penampilan ke-618 nya bersama klubnya, Sao Paolo sekaligus menorehkan sejarah untuk klubnya sebagai pemain dengan pemegang caps terbanyak pada 14 juli 2005.

Sejatinya, nomor punggung memang merupakan sebuah idenstitas yang melekat kuat dan melambangkan citra pemain pada diri mereka masing-masing. Sebutlah nama-nama top dunia yang pernah menapakkan kaki di Old Trafford yaitu George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, Cristiano Ronaldo, hingga Michael Owen yang populer dengan nomor 7. Pemain terbaik FIFA tiga kali, Ronaldo sampai memiliki julukan khas R9 karena kerap kali mengenakan nomor 9. Sampai pada sebuah kenangan tertinggi yang didedikasikan dalam bentuk keabadian sehingga penerusnya tidak boleh ada yang mengenakan, seperti nomor 3 yang dimiliki Full Back Inter Milan, Giachinto Facchetti dan nomor 6 kepunyaan Franco Baresi dari AC Milan.

Nomor-nomor punggung yang menghiasi jersey pesepakbola sejatinya memiliki nilai tersendiri bagi pemiliknya dan akan terekam dalam memori penggemar bola dengan bersifat sejarah.

Masa depan sepakbola tidak ada yang tahu. Mungkin saja 5-10 tahun atau bahkan puluhan tahun ke depan, nomor-nomor punggung pesepakbola kembali mengalami revolusi. Siapa yang tahu? meskipun demikian, fenomena nomor punggung dengan tiga digit termasuk nomor-nomor punggung yang lazim dikenakan oleh pesepakbola, tetap menjadi sebuah "identitas" pemiliknya.
 

Most Reading

Popular Posts