Pages

Update

1.353 Meter Diatas Pemukaan Laut

Selasa, 16 Juni 2009

Sebuah Laporan Perjalanan Ke Puncak Bulusaraung

Alul dE Conan, 003/MAHESA/PENDIRI/2007

Makassar hari itu telah padat oleh kendaraan yang hilir mudik lalu lalang ketika kami berlalu meninggalkannya. 13 juni 2009 pukul 09.30 WITA, rombongan berangkat dari titik Start Tamalanrea Makassar menuju ke Gunung Bulusaraung melalui jalur Balocci Desa tompobulu kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Rombongan kali ini terdiri atas delapan orang merupakan tim gabungan antara Republik CvDw 05 dan MAHESA UNHAS dengan misi mengibarkan dua bendera di puncak gunung Bulusaraung. Adapun kedelapan orang tersebut antara lain, Kanda Amar, Kanda Iccank (kami lebih akrab memanggilnya K’Lepe), Ase', Iccank, Fandy, Othe, Arfan (dari SkyNet), dan Saya Sendiri. Karena memilih jalur balocci maka kami memilih lewat jalur tonasa I. Perjalanan yang panjang dari Makassar menuju ke desa tompobulu relative aman namun selepas perumahan Tonasa I, jalur yang dilalui menjadi ekstrim dengan lintasan pendakian yang agak terjal dengan jarak kurang lebih 7 km dari gerbang Bulusaraung hingga desa Tompobulu.



Perjalanan yang kami tempuh dengan mengendarai 4 sepeda motor, dan tepat pukul 11.00 kami tiba di desa tompobulu langsung menuju ke rumah pak Djabir (kepala desa tompobulu). Di sana kami memarkir sepeda motor kami. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan, kami akhirnya sepakat untuk beristirahat sejenak dan sekedar meluruskan punggung. Pukul 12.10, kami kedatangan tambahan personil. Ahmad dan Sapril dari MAHESA UNHAS tiba dari Makassar dengan mengendarai Honda MegaPro dengan Nomor Polisi DD 2030 NR. Dengan kedatangan Ahmad dan Sapril, Rombongan akhirnya genap berjumlah 10 orang.



Setelah sedikit beristirahat, pukul 12.30 akhirnya kami meninggalkan rumah pak Djabir menuju ke POS 1. Namun, sebelumnya tak lupa kami berdoa yang dipimpin oleh Ase' selaku Leader kemudian dilanjutkan dengan berfoto di depan balai desa Tompobulu. Pukul 12.38 kami tiba di POS 1, kemudian kami lanjutkan perjalanan melewati POS 2. Perjalanan antara POS 1 dan POS 2 ini lumayan berat dengan jalur tracking yang melelahkan. Pukul 13.05 kami tiba di POS 3, karena jalur tracking yang panjang kami memutuskan untuk beristirahat di pos ini. Pukul 13.35, kami akhirnya melanjutkan perjalanan menuju POS 4. Lagi-lagi jalur pendakian yang panjang dengan sudut yang terjal membuat kami sedikit terhambat untuk mempercepat langkah kami. Memang benar, Walaupun tidak terlalu tinggi,tetapi gunung ini sangat cocok untuk pendakian karena jalur nya yang sangat menantang. Dan sangat cocok untuk orang – orang yang senang dengan tantangan,disinilah tempat kita menunjukkan keberanian kita.
Pukul 13.51, rombongan akhirnya tiba di POS 4 dengan tersengal-sengal, kemudian beristirahat sejenak hingga Pukul 13.55 melanjutkan perjalanan. Pukul 14.01, kami tiba di POS 5 dan beristirahat lagi sembari menunggu Ahmad dan Sapril yang sedang mengambil air di sumber air yang berjarak sekitaran 100 meter dari POS 5. Selain POS 9, POS 5 merupakan salah satu lokasi sumber air di gunung Bulusaraung. Setelah agak Fit, Ahmad dan Sapril pun telah tiba, maka kami pun kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 14.25.

Setelah POS 5, jalur pendakian pun sedikit relative lebih mudah. Pukul 14.30 kami pun tiba di POS 6, kemudian kami pun kembali melanjutkan perjalanan dan tiba di POS 7 pada pukul 14.36, dan kemudian kami kembali meneruskan perjalanan hingga tiba di POS 8 pada pukul 14.45. panorama yang indah di POS 8 membuat kami tergiur untuk kembali beristirahat menikmati pemandangan yang indah di pos ini.
Tak menyia-nyiakan kesempatan kami kembali mengambil pose dan berfoto-foto di pos ini. Karena takut kemalaman, Pukul 15.04, kami kembali meneruskan perjalanan menuju POS 9 dan tiba disana pada pukul 15.17.

Setibanya di POS 9, ternyata sudah ada 2 rombongan disana. Makanya kami memilih untuk mengambil tempat tepat ditengah-tengah POS 9. Akhirnya setelah mendirikan 4 tenda, mengambil air dan menyiapkan api unggun,kami kemudian menghabiskan malam dengan berkumpul dan bercerita di dekat api unggun. Dan setelah makan malam telah siap, kami pun bersantap malam itu di depan api unggun POS 9. Selesai bersantap kemudian dilanjutkan dengan menikmati KOPI HITAM yang kami beri nama “KOPI KAPAN BOBO” dicampur dengan KOPI CARRIBIAN dan 2 sachet susu kental manis. Minum kopi malam ini sangat nikmat, selain karena menghangatkan tubuh, juga tak lain karena alunan lagu ala unplugged yang mengalir tanpa henti dari rombongan sebelah. Berbagai macam lagu telah mengisi malam itu di POS 9.”bagus memang tawwa suarana”…

Pukul 21.09, Saya Sendiri memutuskan untuk masuk tenda dan beristirahat, namun akhirnya saya terlelap dan terbangun mendadak ditengah malam. Pukul 12.01, seekor lipan berukuran jumbo, entah dari mana datangnya telah berhasil membuat kami terbangun dan keluar dari tenda. Cukup lama juga akhirnya lipan itu berhasil di keluarkan. Dan hal itu membuat mataku berat untuk tertutup lagi. Ternyata Ase' juga tak dapat lagi tertidur, akhirnya kami mencari-cari kesibukan di tengah malam. Mulai dari memperbaiki pelita dan mengisinya dengan minyak tanah, sekedar duduk bengong sambil menghisap rokok Gudang Garam Surya, hingga akhirnya kami memutuskan untuk memanaskan air dan menyeduh 2 gelas Energen Rasa Kacang Hijau. Cukup lama juga kami bercerita hingga akhirnya mata pun kembali menuntut untuk ditutup kembali. Setelah energen telah habis dari gelasnya, Pukul 02.43, kami pun kembali masuk tenda dan terlelap.

Minggu, 14 Juni 2009 pukul 08.46, setelah semuanya telah terbangun, setelah segala persiapan telah mantap, kami pun kembali melanjutkan perjalanan dari POS 9 menuju ke puncak gunung Bulusaraung. Jalur dari POS 9 menuju ke puncak Bulusaraung selain membutuhkan tenaga ekstra, stamina yang mantap juga membutuhkan nyali yang bagus. Jalur yang curam dan berbatu dengan sudut kemiringan yang nyaris vertical membuat kami agak kesulitan untuk mendakinya. Beruntunglah, cuaca yang sangat cerah kali ini tidak mengaburkan pandangan sehingga kami masih bisa untuk tetap melangkah ke depan. Dan tepat pukul 09.06 akhirnya kami tiba di Puncak gunung Bulusaraung. Di puncak ini kami mendapati Tugu Tranggulasi Bulusaraung dengan keramik berwarna biru pada permukaannya. Selain itu terdapat pula sebuah menara yang diikat dengan labram pada sisi puncak Tranggulasi Bulusaraung.Tanpa menyia-nyiakan waktu kami kemudian mengambil gambar di sekitaran puncak Bulusaraung, dan tentu saja melaksanakan misi perjalanan ini yaitu mengibarkan 2 bendera (Bendera Republik CvDw 05 dan Bendera MAHESA UNHAS) di puncak Bulusaraung ini.

Pukul 10.47, akhirnya dengan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada TUHAN sang Pemilik Alam dan makhlukNya, kami pun meninggalkan puncak ini dan segera kembali menuju ke POS 9. Ternyata perjalanan kembali ke POS 9 juga memiliki tingkat kesulitan, jalanan yang curam dengan kondisi bebatuan yang licin diakibatkan oleh lumut sehingga kami merasa perlu untuk berhati-hati dalam memilih pijakan kaki. Dan akhirnya kami berhasil tiba dengan selamat di POS 9 pada pukul 11.29.

Ternyata kondisi badan yang dalam keadaan lelah sehingga kami pun kemudian berembuk dan memutuskan untuk tidak segera turun, beristirahat sambil mempersiapkan makan siang merupakan solusi yang tepat dalam kondisi seperti itu. Untuk mengefisienkan waktu Kami pun membagi tim, ada yang memasak, ada yang mengambil air, serta ada yang membersihkan area. Cukup lama juga waktu yang kami habiskan hingga akhirnya segalanya telah beres. Setelah kami menyantap makan siang, kami pun segera berbenah dan mempacking perlengkapan.

Tepat pukul 16.25, kami pun meninggalkan POS 9. Kali ini, kami menepuh perjalanan dengan ritme yang agak cepat dan tanpa beristirahat.POS 8 kami lalui pada pukul 16.28. kemudian pada pukul 16.34,POS 7 pun kami lalui. POS 6 kami lalui pada pukul 16.43. empat menit kemudian, tepatnya pukul 16.47, dengan cara berlari dari POS 6 akhirnya kami tiba di POS 5. Dan pukul 16.51, POS 4 pun kami lewati. Kemudian tiba di POS 3 pada pukul 16.59, beristirahat hingga pukul 17.08. dan pada pukul 17.13 kami akhirnya tiba di POS 2, kemudian beristirahat lagi dan kemudian melanjutkan perjalanan pada pukul 17.19 dan akhirnya tiba di POS 1 pada pukul 17.24.

Dari POS 1 kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke rumah Pak Djabir selaku Kepala Desa Tompobulu.sekitaran 30 menit kami beristirahat kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali ke Makassar. Kali ini perjalanan kami tempuh menggunakan sepeda motor. Namun, pada Gerbang Bulusaraung akhirnya kami singgah untuk sekedar minum kopi dan bercerita.

Dan pada pukul, 19.20 akhirnya kami pun kembali melanjutkan perjalanan ke Makassar dari Gerbang Bulusaraung. Dan dengan mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga akhirnya kami tiba di Makassar pada pukul 20.35. perjalanan yang sangat menantang dan disinilah tempatkan Walaupun tidak terlalu tinggi,tetapi gunung ini sangat cocok untuk pendakian karena jalur nya yang sangat menantang. Dan sangat cocok untuk orang – orang yang senang dengan tantangan,disinilah tempat kita menunjukkan keberanian kita, Di Bulusaraung 1.353 Mdpl.



Mozaik Akhir Mei

Senin, 01 Juni 2009

Sore itu, sabtu 30 mei 2009.

Ku dikejutkan oleh dering telp rumahku (yach, telp yg selama ini hening dan tak pernah berdering untuk mencariku) agak malas saya beranjak untuk menghampirinya, karena kupikir itu bukan panggilan untukku.
sebuah suara yg halus namun familiar bagiku..
"halo, ada alul?"
saya pun menjawab, :" ya, saya..siapa ini?"
(suara ini tidak asing bagiku, namun saya pun ragu untuk segera menerkanya)
dan dia pun menjawab, " masa nda kenal lagi? dah sombong skrng nich yee..."
tanpa ragu saya menyambutnya :" ooh, kamu...("_"), apa kabar?"
dia lalu menjawab : "baik..(namun datar)"
tak salah saya sekedar memberi basa-basi (busuK) untuknya..
hehehe...
dia lalu memintaku untuk menceritakan perjalanan hidupku setelah dia meninggalkanku, lalu kujawab dengan sebuah pernyataan singkat dan tentu saja diplomatis : " terlalu panjang untuk diceritakan..(dan terlalu hina untuk dikenang,hehe..)
saya pun memintanya untuk bercerita tentang dirinya, dia pun menjawab dengan singkat dan sedikit berapologi...(huff, bukan jawaban yang seperti ini yang kuharap)
kemudian ku berbicara, : "bagaimana kalo kita nda usah membahasnya lagi?"
dia lalu menjawab : "terlalu gampang untuk diucapkan, tapi sulit untuk dilupakan..iya khan?"
hahaha, saya pun tertawa.."seharusnya saya yang bilang seperti itu!!!, bagaimana perasaanmu meninggalkan ku?"
hahaha, dia juga tertawa ternyata...
jadi Ingat lagunya five minutes " jangan kau coba sakiti aku, bila kau tak ingin disakiti..tak pernah terpikirkan olehku, menduakanmu"
aku pun kembali merangkai serpihan mozaik memori itu...
aaah...ternyata "saat itu kamu mendua?"
dengan enteng dia menjawab mantap, "iya..."
hahaha, ternyata.. saya meneruskannya, "kamu culas!!!"
bagaimana selanjutnya?
dia pun berkata : "semenjak saat itu, seperti ada karma, kenapa saya selalu diduakan?"
"astaga, karma?"
"kamu percaya karma?"
" jangan bilang karma!! kita perhalus saja, causalitas menurutku..." sok ku dech..
saya pun kembali mengalihkan pembicaraan..
"kenapa nelpon kesini (telp rumah)?"
dia menjawab, "cuma nomor ini yang saya ingat!"
tak puas, saya pun kembali bertanya.."kamu nda save no hp ku?"
dai menjawab dengan sangat panjang lebar, intinya kurang lebih :"sering ka' ganti-ganti nomer, lupa kusave no hp mu)
hmmm...terus kulanjutkan pertanyaanku, "jadi sekarang baru ingat? bagussss!!! kenapa?"
singkat dia menjawab, :"kangen.."
kemudian dia melanjutkannya dengan menyuruhku menyanyi...
HAHAHA...REQUEST VIA PHONE (Sebuah cerita lama, sebuah perbuatan lama yang tak pernah kulakukan lagi)
dengan enggan saya menjawab, "nda moja dech.."
dia pun kembali meminta dengan sedikit memaksa..nada paksaan yang memaksaku tuk menurutinya..
"ok, lagunya apaa..?"
dia meminta sebuah lagu lama...
lama sekali saya tak mendengarnya, apalagi menyanyikannya.
FIVE MINUTES - SELINGKUH
"Kutahu kau cemburu, kutahu kau kecewa..bukan niatku tuk menyakiti hatimu"
"Kutahu kau mencintaiku, namun ku tlah mendua..kau tahu diriku masih mencintaimu"
"Hmm..sudah mi naa.."
dia kembali memintaku menyanyikan sebuah lagu lagi..
saya pun menjawab mantap "ok, tapi kali ini saya yang memilih lagunya"
tanpa menunggu dia menjawab, saya pun kembali memperdengarkannya sebuah lagu dari
AFGAN - SADIS
"semoga Tuhan membalas semua yang terjadi kepadaku suatu saat nanti, "
"hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya, hanya aku,"
"tempatmu kembali sebagai cintamu.."
dia tak menjawab apapun, dia bahkan seolah tak bergeming ketika kupanggil namanya.
kulanjutkan nyanyianku...
"hanya aku tempatmu kembali..."
dia pun bersuara.."begitu kaa..?"
saya pun berkata .."lagu ji to?"
saya melanjutkan.."kita sudah sama-sama jauh berbeda sejak kita terakhir berjumpa"
" kita sudah tak bisa melanjutkan kembali cerita lama itu.."
"entah, masihkah ada cinta dihatiku untukmu"
"entah, kapankah kudapat membuka hati untukmu"
"dihati kecilku berharap kau masih bahagian dari hidupku"
"kamu pasti sudah mendengarnya..iya khan?"
dia menjawab :"afgan lagi?"
saya pun mantap :"iya, kenapa? kamu bilang saya afgan?terima kasih..."
bwahahaha....
kemudian kulanjutkan basa-basiku (yach, hanya basa-basi yang kumiliki saat ini, basa-basi busuk menurutku, jujur..saya masih mengingat dengan jelas betapa perih saat itu, saat dia pergi..tak malu saya untuk mengakui bahwa dia memang betul-betul meninggalkanku)
kamu tahu saya sudah banyak berubah "MUDA, BEDA, dan BERBAHAYA"
walaupun masih ada yang tak bisa berubah "loyal, total, dan komitmen"
apalagi sekarang..."Lebih cepat, lebih baik"
bwahaha..JAYUZ!!!


Kurang lebih 30 menit kami ngobrol, saling bercerita dan akhirnya dia pun pamit hendak mengakhiri pembicaraan ini.
sebuah kalimat halus namun tajam bagiku meluncur dari mulutnya...
"terima kasih, atas segalanya...kita adalah korban dari masa lalu"
saya tak menyanggahnya, kubiarkan dia untuk meneruskannya..
"mari kita saling mengingatkan untuk saling melupakan"
kali ini saya memotongnya, "lebih cepat, lebih baik"
saya melanjutkan "kamu, mantan pacarku..kamu, yg kusayangi..kamu, yg berkhianat..kamu, yg terlupakan, mari kita lanjutkan hidup kita masing-masing"
dia pun menjawab :"take care.."
saya memotongnya : "lupakan nomor ini!!!"
dia kembali menjawab : "saya mencobanya, saya terus mencobanya, jaga dirimu"
"assalamu alaikum..."
kujawab :"wa alaika"
sebuah salam menjadi penutup pembicaraan kami melalui telp, pembicaraan yang sempat menyingkap kembali tirai masa lalu yang telah lama kukunci..menyusun mozaik-mozaik kecil yang telah lama tercecer berantakan.
yach, pengkhianatan cinta perdana bagiku..
btw, terima kasih atas waktu dan perjalanan hidup ini
meski saya harus berbohong kepadanya, saya akan terus mengingatnya sebagai sebuah pecahan yang berarti dalam kisahku..
"Kamu..mantan pacarku, kamu..yg kusayangi, kamu..yg berkhianat.. Kamu..yg terlupakan (bohong), mari kita lanjutkan hidup kita masing-masing"
 

Most Reading

Popular Posts